Ketika
hatimu risau dan bingung akan sebuah persoalan,dan kamu tidak tahu bagaimana
cara menghadapinya bahkan pada janji Tuhan dirimu pun tak yakin, maka saat
tengah malam atau sepertiga malam tiba, keluarlah dari rumahmu, tataplah langit
luas kagumi keindahannya atas nama Tuhan, tarik napasmu dalam-dalam dan rasakan
kesejukan udara bebas yang begitu bersih itu. Renungkan apa yang kau rasakan
itu dan bandingkan masalahmu dengan jagad raya ciptaan Tuhan, maka kamu akan
menemukan jawabannya. Dan terpikirlah dalam otakmu, bahwasanya persoalanmu, dan
apapun yang kamu hadapi saat itu, tiada apa-apanya dibandingkan luasnya jagad
raya ini, dan mengadulah pada Tuhannya langit dan bumi, maka ringanlah semua
persoalanmu… bertasbihlah atas nama Tuhan robbal a’alamiin
Berpikirlah,
apa yang terjadi diatas bumi ini tak satupun terlewatkan olehNya, daun yang gugur
dari dahannya tak satupun
Dia
tidak mengetahuinya, seperti apapun yang kamu lakukan dimuka bumi ini akan dimintai
pertanggung jawaban olehNya kelak, bayangkan ketika matahari sejengkal diatas
kepala ketika seorang anak tidak ingat siapa orang tuanya, ketika orang tua tak
ingat siapa anaknya, ketika suami tak ingat pada isterinya, ketika isteri tak
ingat siapa suaminya, ketika pacar tak ingat pada mantan pacarnya, ketika teman
tak ingat siapa sahabatnya dan ketika orang yang satu tak ingat satu sama lain,
bayangkan pula ketika tenggorokanmu terbakar dan kehausan, ketika dia Muhammad
tak menoleh ke arahmu sama sekali, ketika tubuhmu terpanggang oleh panasnya
lautan keringat dari jutaan manusia dari jaman Adam hingga akhir, ketika
mulutmu terkunci dan hanya anggota tubuhmu saja yang bersaksi atas apa yang kau
lakukan, mungkin saat itu kamu baru sadar bahwa hidupmu selama di dunia begitu
berharga, dan tidak sepantasnya disia-siakan, kamu akan berpikir bahwa hidup
manusia yang sebenarnya ibarat seekor kelelawar, yang buta saat
terang dan bisa melihat saat gelap.
Cobalah
bertanya pada dirimu, untuk apa kita hidup, sejauh mana kita berjalan di muka
bumi ini dan apa saja yang kita lakukan serta bagaimana kita dapat menyikapinya?.
Apa harus menunggu
sakaratul maut dulu baru sadar? Semua pertanyaan itu akan terjawab sendirian
oleh dirimu dimalam hari di tempat sujudmu, ketika kamu menemuiNya, tanpa
kawan, tanpa manusia lain. Karena waktu malam kita tak punya siapa-siapa
kecuali si pemilik kehidupan robbul a’lamiin, dan kita tak punya siapapun
selain diri kita sendiri…Rasakan pertemuan istimewa itu, ketuklah pintunya dengan
membaca attahitul mubarokatus sholawatut, thoyyibaatulillah, maka ia
akan tersenyum untukmu dan mengabulkan
semua permohonanmu, Dia tidak pernah ingkar pada janjinya.karena dekatnya
masalah dan penyelesaiannya, sedekat kening dan tempat sujud…
