Senin, 02 Maret 2015

Aku, kamu dan Allah








 
Ketika hatimu risau dan bingung akan sebuah persoalan,dan kamu tidak tahu bagaimana cara menghadapinya bahkan pada janji Tuhan dirimu pun tak yakin, maka saat tengah malam atau sepertiga malam tiba, keluarlah dari rumahmu, tataplah langit luas kagumi keindahannya atas nama Tuhan, tarik napasmu dalam-dalam dan rasakan kesejukan udara bebas yang begitu bersih itu. Renungkan apa yang kau rasakan itu dan bandingkan masalahmu dengan jagad raya ciptaan Tuhan, maka kamu akan menemukan jawabannya. Dan terpikirlah dalam otakmu, bahwasanya persoalanmu, dan apapun yang kamu hadapi saat itu, tiada apa-apanya dibandingkan luasnya jagad raya ini, dan mengadulah pada Tuhannya langit dan bumi, maka ringanlah semua persoalanmu… bertasbihlah atas nama Tuhan robbal a’alamiin
Berpikirlah, apa yang terjadi diatas bumi ini tak satupun terlewatkan olehNya, daun yang gugur dari dahannya tak satupun
Dia tidak mengetahuinya, seperti apapun yang kamu lakukan dimuka bumi ini akan dimintai pertanggung jawaban olehNya kelak, bayangkan ketika matahari sejengkal diatas kepala ketika seorang anak tidak ingat siapa orang tuanya, ketika orang tua tak ingat siapa anaknya, ketika suami tak ingat pada isterinya, ketika isteri tak ingat siapa suaminya, ketika pacar tak ingat pada mantan pacarnya, ketika teman tak ingat siapa sahabatnya dan ketika orang yang satu tak ingat satu sama lain, bayangkan pula ketika tenggorokanmu terbakar dan kehausan, ketika dia Muhammad tak menoleh ke arahmu sama sekali, ketika tubuhmu terpanggang oleh panasnya lautan keringat dari jutaan manusia dari jaman Adam hingga akhir, ketika mulutmu terkunci dan hanya anggota tubuhmu saja yang bersaksi atas apa yang kau lakukan, mungkin saat itu kamu baru sadar bahwa hidupmu selama di dunia begitu berharga, dan tidak sepantasnya disia-siakan, kamu akan berpikir bahwa hidup manusia yang sebenarnya ibarat seekor kelelawar, yang buta saat terang dan bisa melihat saat gelap.
Cobalah bertanya pada dirimu, untuk apa kita hidup, sejauh mana kita berjalan di muka bumi ini dan apa saja yang kita lakukan serta bagaimana kita dapat menyikapinya?.
Apa harus menunggu sakaratul maut dulu baru sadar? Semua pertanyaan itu akan terjawab sendirian oleh dirimu dimalam hari di tempat sujudmu, ketika kamu menemuiNya, tanpa kawan, tanpa manusia lain. Karena waktu malam kita tak punya siapa-siapa kecuali si pemilik kehidupan robbul a’lamiin, dan kita tak punya siapapun selain diri kita sendiri…Rasakan pertemuan istimewa itu, ketuklah pintunya dengan membaca attahitul mubarokatus sholawatut, thoyyibaatulillah, maka ia akan tersenyum  untukmu dan mengabulkan semua permohonanmu, Dia tidak pernah ingkar pada janjinya.karena dekatnya masalah dan penyelesaiannya, sedekat kening dan tempat sujud…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar